Save Papua Jangkau Masyarakat Pedalaman


TIMIKA [PAPOS]- Program pelayanan kesehatan menyeluruh yang sering disebut Save Papua yang telah berlangsung sejak tahun 2008 lalu, telah menjangkau hingga ke daerah pedalaman Kabupaten Mimika. Untuk memudahkan pelayanan Dinkes melibatkan 13 puskesmas dalam lingkungan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.
“Kegiatan Save Papua sangat membantu Dinkes dalam hal pelayanan kesehatan rutin hingga ke kampung-kampung. Karena sasaran program ini adalah masyarakat yang ada di kampung-kampung yang selama ini belum mendapat pelayanan kesehatan secara efektif oleh petugas puskesmas atau petugas dadi Dinkes. Program tersebut kita padukan dengan program kabupaten dengan mengikutsertakan semua petugas kesehatan di puskesmas-puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Erens Meokbun, SE.M.MKes di ruang kerjanya, Senin [20/12].
Menurut Erens, Save Papua adalah program pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan RI dengan sasaran program bagi masyarakat di Provinsi Papua, lebih khusus masyarakat Kabupaten Mimika. Program tersebut mulai bergulir sejak tahun 2008 lalu dengan sumber biaya dari APBN. Tahun 2008 Dinkes Mimika mendapat dana sebesar Rp5 miliar, tahun 2009 turun menjadi Rp4 miliar, dan tahun 2010 sekitar Rp4 miliar.
Dana tersebut untuk membiayai kegiatan pelayanan kesehatan bagi 13 tim yang menyebar pada 13 puskesmas. Tim itu terdiri dari satu orang dokter, satu bidan, satu perawat, satu tenaga gizi atau sanitasi, dan satu tenaga laboeratorium. Setiap tim wajib mengunjungi setiap kampung selama 3 hari untuk melayani pengobatan, pemeriksaan, penyuluhan, termasuk pemeriksaan sampel darah untuk malaria, HIV/ AIDS, TBC, dan berbagai penyakit lainnya.
“Kegiatan ini membawa tim lengkap yangtidak hanya pengobatan bagi yang sakit, tapi pelayanan kesehatan lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil (anemia, golongan darah), balita mengenai kurang gizi, dan lain-lainnya. Bahkan ada pelatihan kemandirian bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Selama 3 hari menurut hemat kami sangat sudah cukup sehingga masyarakat mendapat bagian dalam pelayanan kesehatan,” kata Erens.
Erens mengambil contoh seperti Kokonao terdiri dari 7 kampung, berarti petugas harus melaksanakan kegiatan selama 21 hari. Sebagai kepala dinas, Erens mengakui memantau perkembangan dan pelayanan disetiap kampong. Kalau ada petugas yang meninggalkan kampung sebelum tiga hari dinkes akan memberikan sanksi tegas.
Dia menjelaskan keberhasilan 2008, 2009, dan 2010 menjadi bahan evaluasi khusus utuk melanjutkan kegiatan yang sama di tahun 2011 mendatang. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementrian Kesehatan RI telah menyetujui kegiatan serupa pada tahun 2011 dengan harapan ada program pendampingan dari pemerintah daerah. Tahun 2010, sudah ada respon dari Bupati Mimika, Klemen Tinal, SE.MM dengan mengalokasikan dana pendampingan dari Pemda Mimika untuk tahun 2011.
“Sebagai kepala dinas saya berterima kasih kepada Pak Bupati yang telah menyetujui dana pendampingan. Pemda telah mengalokasikan dana sebesar Rp800 juta untuk mensukseskan program Save Papua di Kabupaten Mimika tahun 2011, dengan sasaran masyarakat di 13 puskesmas atau masyarakat di 12 distrik yang ada di Kabupaten Mimika. Dengan metode pelayanan, masih mengikuti pola tahun-tahun sebelumnya, pelayanan menyeluruh meliputi pengobatan, pelayanan kesehatan lainnya, pemeriksaan sampel darah malaria, TBC, HIV/AIDS, penyuluhan kemandirian kesehatan bagi warga, dan penyuluhan perbaikan gizi keluarga dan gizi anak dan balita.[cr-60]

Leave a Reply