Dayak ; Pesona Pedalaman Kalimantan


Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi tuan rumah tiga kegiatan kebudayaan dan pariwisata. Masing-masing ialah Festival Borneo, Rapat Koordinasi Wilayah Tujuan Wisata E/Kalimantan ke-16, dan Festival Kemilau Seni Budaya Benua Etam Kalimantan Timur. Yang ditampilkan ialah pesona kebudayaan pesisir dan pedalaman. Lebih khusus, pedalaman berhubungan dengan kehidupan masyarakat asli Kalimantan. Sayangnya, di sana, kemiskinan dan keterisolasian begitu dominan. Menyedihkan.


Kendati demikian, pedalaman ternyata menyimpan pesona tiada tara. Kebudayaan berikut produk-produknya ternyata sangat memesona. Lihatlah keindahan itu dalam tari, musik, lagu, dan pakaian.


Masyarakat pedalaman Kalimantan atau kadang disebut secara generik dengan Dayak adalah pemburu binatang dan pencari buah-buahan hutan yang andal serta peracik tumbuhan hutan sebagai ramuan obat-obatan. Mereka mengandalkan alam. Itulah mengapa alam sangat memengaruhi perjalanan budaya dan menginspirasi seluruh aspek kehidupan mereka.


Pengaruh alam bisa dilihat dari motif binatang, tumbuhan, dan makhluk gaib dalam ukiran tiang, hiasan rumah, perisai, gagang senjata, pakaian tradisional, dan aksesorinya. Dalam tarian khususnya, alam menginspirasi gerak, kostum, dan kata-kata (mantra). Lebih detail, lihatlah betapa alam menginspirasi aksesori budaya pedalaman. Pakaian lelaki terbuat dari kulit binatang atau kulit pohon sedangkan perempuan dari kain atau beludru bertabur manik-manik dan membentuk motif.


Berbagai contoh tadi menandakan betapa mereka sangat dekat dengan alam. Sayang, pesona dan semua kekayaan dari pedalaman mulai digerus tangan-tangan dan birahi serakah. Masih berlangsung berbagai upaya meredupkan kilau pesona pedalaman itu. Ada rasa beruntung bisa menikmati pesona itu yang ternyata masih ada. Namun, sampai kapan pesona itu akan tetap memendar? Semoga saja pesona itu laksana matahari yang bersinar terus selama mungkin.


Sumber http://potensidaerah.ugm.ac.id/?op=berita_baca&id=134

Leave a Reply